Thursday, 25 August 2016

10 Mitos Yang Salah Tentang Fitness Dan Olahraga

Berbagai anggapan, pendapat, dan mitos yang salah tentang fitness dan olahraga bisa membuat upaya membentuk badan ideal anda menjadi terganggu. Parahnya, mitos ini berkembang dengan cukup pesat dan menyebar dengan luas. Untuk menghindari kesalahpahaman ini, gw akan menjelaskan tentang 10 Mitos yang salah tentang fitness dan olahraga:

Mitos #1: Semakin Keras dan Sering Berolahraga, Semakin Cepat Hasilnya

Seringkali orang yang sedang membentuk badan ideal menginginkan hasil yang cepat terlihat. Mereka olahraga lebih keras hingga 7 kali seminggu, setiap pagi dan sore, dengan durasi yang panjang, bahkan disertai dengan diet yang sangat ketat. Mereka terpengaruh asumsi bahwa dengan semakin keras berolahraga, maka lemak akan cepat terbakar dan otot akan cepat terbentuk. Anggapan ini tidaklah benar.
Dalam membentuk badan yang ideal, selain faktor olahraga juga diperlukan nutrisi dan istirahat yang cukup. Alih-alih mendapatkan hasil yang semakin cepat, orang yang berolahraga terlalu keras malah rawan overtraining dan cedera.

Mitos #2: Olahraga Berat Jauh Lebih Sehat daripada Olahraga Ringan

Olahraga yang berat memang bisa meningkatkan kemampuan dan performa atletik seseorang, tetapi jika targetnya adalah kesehatan..maka olahraga berat tidak memberikan dampak kesehatan yang jauh lebih baik daripada olahraga ringan.
Tingkat kematian karena serangan jantung koroner, kanker, dan kombinasinya pada orang yang tidak berolahraga memang jauh lebih tinggi daripada orang yang berolahraga. Tetapi tingkat kematian tersebut tidak jauh berbeda antara orang yang berolahraga berat dengan yang berolahraga ringan. Hal yang sama juga terjadi pada tingkat resiko diabetes tipe 2, baik olahraga ringan maupun berat tidak jauh berbeda.

Mitos #3: Lemak di Tempat Tertentu Bisa Dihilangkan dengan Berlatih Pada Bagian Itu

Otot memang bisa dilatih secara tertarget hanya pada bagian tertentu (Leg, Back, Chest, Biceps, Triceps, dsb), tetapi lemak tidak bisa dihilangkan dengan cara yang sama. Cardio adalah cara yang tepat untuk membakar lemak secara merata.

Mitos #4: Semakin Banyak Keringat yang Keluar, Semakin Banyak Lemak yang Terbakar

Semakin keras anda berlatih, maka semakin banyak kalori yang dibakar. Tetapi semakin banyak keringat yang keluar, tidak berarti semakin banyak lemak yang terbakar.
Tubuh mengeluarkan keringat untuk menstabilkan (mendinginkan) kembali suhu tubuh. Banyak sedikitnya keringat tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas latihan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh banyak hal lain seperti suhu ruangan, kelembaban udara, berat badan, dsb. Sehingga semakin banyak keringat yang keluar tidak selalu mencerminkan semakin banyak pula lemak yang dibakar.
Hal ini sekaligus mematahkan anggapan seseorang yang berolahraga menggunakan pakaian plastik dengan tujuan agar keringat yang keluar lebih banyak sehingga lebih cepat kurus. Menggunakan pakaian plastik saat berolahraga memang membuat keringat keluar lebih banyak, dan ketika timbang badanpun terlihat berat badan lebih cepat berkurang. Tetapi berat yang berkurang ini hanyalah berat air saja. Dan berat ini akan kembali normal setelah anda minum air setelah berolahraga.

Mitos #5: Minuman Olahraga Bisa Membantu Latihan Lebih Aman dan Efektif

Minuman olahraga (sports drink) terdiri dari 2 bahan baku utama yang secara teoritis bermanfaat untuk latihan: sodium, yang membantu tubuh mempertahankan cairan, serta gula, yang bisa dibakar tubuh untuk energi.
Tetapi sangat jarang orang yang berolahraga sampai sodiumnya hilang melalui keringat atau menggunakan semua cadangan karbohidrat dalam bentuk gula. Terkecuali anda sedang lari marathon atau olahraga berat dengan durasi yang lama lainnya, maka air putih biasa sudah cukup bagi anda.

Mitos #6: Latihan Cardio Cenderung Membuat Lapar, Sehingga Menyulitkan Upaya Menurunkan Berat Badan

Menurunkan berat badan bukan berarti harus menahan lapar, atau membuat tubuh menjadi jarang lapar. Kuncinya ada di latihan, pengaturan nutrisi makanan, dan istirahat yang cukup. Alih-alih menyulitkan upaya menurunkan berat badan, latihan cardio malah baik untuk menurunkan berat badan.

Mitos #7: Latihan Beban Tidak Akan Membuat Kurus, Karena Hanya Membakar Sedikit Kalori dan Menambah Banyak Massa Otot

Latihan beban juga membakar banyak kalori, dan tubuh akan terus membakar kalori hingga beberapa jam setelah latihan. Terlebih lagi, otot yang telah anda bangun akan mengkonsumsi kalori dengan lebih cepat, bahkan ketika anda sedang tidak berolah raga.
Terlebih lagi, densitas otot lebih tinggi daripada lemak. Sehingga dengan berlatih beban anda akan terlihat semakin ramping dan atletis.

Mitos #8: Latihan Beban Membentuk Otot dan Menguatkan Tulang, Tetapi Tidak Bermanfaat untuk Jantung

Kombinasi antara latihan beban dan cardio adalah latihan yang paling ideal untuk kesehatan. Latihan beban mampu mengurangi tingkat kolesterol LDL. Selain itu latihan beban juga mengurangi resiko hipertensi.

Mitos #9: Ketika Anda Berhenti Latihan, Otot Akan Berubah Menjadi Lemak

Ketika anda berhenti latihan lagi, maka otot akan mengecil dan tingkat pembakaran kalori menjadi berkurang. Jika kebiasaan makan anda masih sama seperti saat rajin latihan, maka hal ini membuat anda berpotensi menjadi gemuk. Tetapi hal itu bukan berarti otot berubah menjadi lemak. Lemak dan otot sangatlah berbeda.

Mitos #10: Membangun Otot Mengurangi Fleksibilitas

Jika anda melatih otot tanpa menggerakkan sendi anda ke pergerakan maksimal, fleksibilitas anda bisa berkurang. Tetapi jika anda berlatih beban dengan benar dan natural, fleksibilitas anda tidak akan berkurang. Pastikan juga anda melakukan peregangan sebelum dan sesudah latihan beban.

Itulah ke-10 mitos tentang fitness dan olahraga yang seringkali berkembang di masyarakat. Semoga penjelasan yang gw berikan bisa bermanfaat bagi anda. Selamat berolahraga !

No comments:

Post a Comment