Bagian terpenting dari latihan olahraga
dan relaksasi adalah teknik bernafas yang tepat. Jika sistem otot
pernafasan kuat, maka Anda akan mampu menyedot lebih banyak oksigen
dalam setiap nafas Anda. Semakin banyak oksigen yang masuk ke badan,
semakin bagus untuk proses produksi energi dan pemulihan pasca latihan.
Jadi jelas sudah, teknik bernafas Anda akan menentukan perbedaan pada
latihan Anda, dibandingkan mereka yang asal bernafas saja seperti;
- Tarik nafas saat mendorong atau mengangkat beban, buang nafas kala menurunkan beban.
- Tarik dan buang nafas kala repetisi tengah berlangsung, lalu tahan nafas mulai dari saat mengangkat hingga menurunkan beban pada setiap repetisinya.
Yang pertama, Anda tidak punya
keseimbangan udara dalam paru-paru karena sangat tidak natural jika Anda
terapkan cara pertama tadi. Yang kedua justru berbahaya lagi. Karena
jika Anda tahan nafas terus-menerus, Anda bisa pingsan kala mencoba
mengangkat bebannya.
Semakin kuat otot sistem pernafasan,
maka semakin efektif daya tahan kardiovaskular Anda, karena akan
mengurangi rasa fatigue (kelelahan)/pegal, dan pulih lebih cepat. Dalam
banyak kasus, fatigue pada sistem pernafasan terjadi sebelum fatigue
pada kardiovaskular. Jadi ada hubungan langsung antara nafas dengan daya
tahan dan kekuatan angkatan Anda.
Tak diragukan lagi, cara Anda bernafas dalam latihan itu sangat penting. Para pemula disarankan untuk:
- Buang nafas hingga mencapai sticking point.
- Tarik nafas saat berada pada angkatan yang tidak terlalu menyiksa Anda.
Sticking point adalah transisi dari
gerakan eccentric (otot berkontraksi) ke concentric (kontraksi
berkurang), atau fase amortisasi. Dengan kata lain, ambil nafas kala
menurunkan beban, buang nafas kala mendorong atau mengangkat beban.
Kebiasaan menahan nafas selama latihan
berlangsung seperti yang banyak dilakukan para pemula adalah sangat
tidak disarankan dan berbahaya. Tekanan udara di dalam dada dan perut
akan meningkat tajam jika Anda menahan nafas. Semakin lama Anda menahan
nafas, semakin besar resiko terkena pengecilan saluran pembuluh darah,
yang otomatis menghentikan pasokan darah dan oksigen dari dan ke
jantung. Jika hal itu terjadi, maka dijamin Anda akan pingsan.
Pingsannya begitu mendadak dan tanpa terasa gejala awalnya. Bayangkan
jika Anda pingsan kala bench press atau squat, karena beban akan jatuh
menimpa dada, punggung atau leher Anda hingga patah. Sudah ada beberapa
catatan kasus soal kematian seseorang karena hal ini. Efek samping yang
lebih ringan dari pingsan adalah muntah-muntah atau hidung berdarah
(mimisan).
Namun bagi atlet dan mereka yang sudah
mahir (tingkat lanjut), mereka bisa menahan nafas demi menaikan angkatan
beban mereka. Itu karena mereka sudah menguasai teknik manuver valsalva
yang melibatkan kontraksi otot perut dan otot di sekitar tulang rusuk,
guna mengubah tubuh mereka menjadi lebih kokoh dan stabil untuk
mengangkat beban lebih berat dari biasanya. Mereka tahu kapan harus
menahan nafas. Mereka bisa menaikkan kekuatan sebanyak 20% sekaligus
menstabilkan tulang belakang guna mencegah cedera lower back. Walaupun demikian, dunia kedokteran tetap melarang praktek valsalva ini. Jadi keputusan akhir tetap di tangan Anda.
Syarat mempelajari teknik manuver valsalva adalah:
- Anda harus seseorang yang sudah mahir.
- Tidak memiliki masalah dengan kardio, tekanan darah, dan jantung.
- Tidak menahan nafas lebih dari beberapa detik.
Dalam banyak cabang olahraga, menarik
dan mengeluarkan nafas biasanya terjadi secara alami. Teknik manuver
valsalva dilakukan dengan cara:
- Tarik nafas selama bagian latihan yang tidak terlalu menyiksa tengah berlangsung.
- Buang nafas setelah Anda melewati sticking point.
Sebagai contoh squat. Bayangkan diri
Anda tengah lakukan squat dengan beban sangat berat, lalu Anda turun ke
bawah secara perlahan. Tekanan yang Anda terima tentu sangat besar.
Untuk mengurangi penderitaan itu, buang sedikit nafas Anda melalui
mulut. Ingat, hanya sedikit udara saja yang dibuang, jangan semua udara
di dalam tubuh Anda! Anda baru boleh buang nafas sesuka hati setelah
melewati bagian tersulit latihan Anda.
LATIHAN BEBAN:
Tarik nafas melalui hidung dan keluarkan
nafas lewat mulut pada tiap repetisi. Buang seluruh nafas kala Anda
masuk ke transisi dari gerakan mengangkat (puncak) ke gerakan menurunkan
beban (menuju ke titik awal angkatan berasal).
YOGA:
Tarik dan buang nafas seluruhnya dilakukan dengan mulut. Tarik nafas yoga dinamakan ujjayi. Ciri
khasnya adalah suara lembut yang berasal dari bagian belakang
tenggorokan Anda (hal yang sama jika Anda mengatakan ‘ha’). Tarik nafas,
isi paru-paru, bagian rusuk, dan perut – dengan udara, lalu buang
nafas. Pertahankan tarik dan buang nafas dengan ritme yang teratur jeda
waktunya. Gunanya untuk membuat Anda lebih rileks dan lebih khusyuk
lagi.
KICKBOXING:
Istilah tekniknafasnya adalah kiai,
yaitu tarik nafas melalui hidung, lalu buang nafas melalui mulut
diiringi teriakan guna membantu mengencangkan otot perut agar mampu
meredam tendangan lawan ke badan yang bersangkutan.
TAI CHI:
No comments:
Post a Comment